Selasa, 17 Juni 2014

TOLERANSI

Toleransi

TOLERANSI

1. Toleransi dan suaian 
  1. Toleransi
Toleransi adalah dua batas penyimpangan ukuran yang diijinkan. Misalnya, sebuah elemen diberi ukuran  maka dapat dijelaskan sebagai berikut:
•  adalah ukuran dasar
•  adalah nilai toleransi yang diberikan
Toleransi pada dasarnya dibedakan menjadi tiga macam, yakni toleransi ukuran, toleransi geometrik, dan konfigurasi kekasaran permukaan.
1.1  Toleransi ukuran
Definisi dari toleransi ukuran adalah dua batas penyimpangan yang diijinkan pada setiap ukuran elemen.
Toleransi memegang peranan yang vital pada proses produksi dikarenakan sangat sulitnya membuat suatu alat atau benda sesuai dengan ukuran yang tepat, karena menyangkut ketelitian dalam proses pengerjaannya.
Selanjutnya toleransi ukuran dibedakan lagi menjadi:
1.1.1        Toleransi Standar (Toleransi Internasional/IT)
Besarnya toleransi ditentukan oleh ISO /R286 (sistem ISO untuk limit dan suaian) agar sesuai dengan persyaratan fungsional dan untuk keseragaman.
ISO menetapkan 18 toleransi standar, yakni mulai dari IT 01, IT 0, IT 1, IT 2, sampai dengan IT 16.
Sedangkan untuk dasar satuan toleransi dari kualitas 01 – 1, harga toleransi standarnya dapat dihitung dengan rumus pada tabel berikut:

IT 01
IT 0
IT 1
Nilai dalam µm untuk D dalam µm
0,3 + 0,008 D
0,5 + 0,012 D
0,8 + 0,0 20 D
Secara garis besar, gambaran secara umum dari hubungan antara pengelompokan kualitas toleransi ini dengan proses pengerjaannya adalah sbb.
  1. Kualitas 1 – 4 adalah untuk pengerjaan yang sangat teliti.  Misalnya pembuatan alat ukur, instrumen optik, dll.
  2. Kualitas 5 – 11 untuk proses pengerjaan dengan permesinan biasa, termasuk untuk komponen-komponen yang mampu tukar.
  3. Kualitas 12 – 16 untuk proses pengerjaan yang kasar, seperti pengecoran, penempaan, pengerolan, dsb.
1.1.2        Toleransi Umum dan Toleransi Khusus
  1. Toleransi Umum
Toleransi umum diberikan untuk ukuran yang tidak memerlukan ketelitian atau bukan merupakan bagian dari benda berpasangan (suaian).
Nilai toleransi umum selalu memilki batas penyimpangan atas dan batas penyimpangan bawah yang sama.  Besarnya toleransi ini ditentukan oleh tingkat kualitas (kekasaran permukaan) dan ukuran dasar.
  1. Toleransi Khusus
Toleransi khusus merupakan suatu toleransi yang nilainya di luar toleransi umum dan suaian.  Nilai toleransinya lebih kecil daripada nilai toleransi umum, namun lebih besar daripada nilai toleransi suaian.
1.1.3        Toleransi suaian
Suaian adalah suatu istilah untuk menggambarkan tingkat kekekatan atau kelonggaran yang mungkin dihasilkan dari penggunaan kelegaan atau toleransi tertentu pada elemen mesin yang berpasangan.
Ada empat macam suaian pada elemen mesin, yakni:
  1. Suaian longgar (clearance fit)
Suaian ini selalu menghasilkan kelonggaran (celah bebas) dengan daerah toleransi lubang selalu terletak di atas daerah toleransi poros.
  1. Suaian sesak (interference fit)
Suaian yang selalu menghasilkan kesesakan, dengan daerah toleransi lubang selalu terletak di bawah daerah toleransi poros.
  1. Suaian pas (transition fit)
Suaian ini dapat menghasilkan celah bebas atau interferensi, namun poros harus dipaksakan masuk ke dalam lubang dengan kelegaan negatif.
  1. Suaian garis
Batas – batas ukuran ditentukan sedemikian sehingga celah bebas atau kontak antar permukaan akan terjadi apabila elemen mesin yang berpasangan dirakit.
Berikut ini dicantumkan beberapa istilah toleransi untuk elemen tunggal dan suaian yang seringkali dipakai :
  1. Ukuran dasar
Ukuran dasar atau ukuran nominal adalah ukuran pokok yanag ditulis sebelum disertai angka-angka batas penyimpangan yang diijnkan.
  1. Penyimpangan atas
Penyimpangan atas adalah penyimpangan ke arah atas ukuran maksimum.
  1. Penyimpangan bawah
Penyimpangan bawah adalah penyimpangan ke arah bawah penyimpangan minimum.
  1. Ukuran maksimum
Ukuran maksimum adalah ukuran terbesar yang masih diperbolehkan.  Besarnya ukuran maksimum = ukuran dasar + penyimpangan atas.
  1. Ukuran minimum
Ukuran minimum adalah ukuran terkecil yang masih diperbolehkan.  Besarnya ukuran minimum = ukuran dasar + penyimpangan bawah.
  1. Garis nol
Garis nol adalah garis dasar atau garis dengan penyimpangan nol.
  1. Ukuran sesungguhnya
Ukuran sesungguhnya adalah ukuran jadi atau ukuran yang didapat setelah benda selesai dibuat, yang dapat diketahui dengan menggunakan alat ukur.
  1. Kelonggaran (Clearance)
Kelonggaran adalah selsih kelonggaran antara luna gdengan poros dimana ukuran lubang lebih besar daripada ukuran poros.
  • Kelonggaran maksimum adalah seliisih antara lubang terbesar dengan poros  terkecil dalam suatu suaian longgar.
  • Kelonggaran minimum adalah selisih ukuran lungan terkecil dengan poros terbesar dalam suatu suaian longgar.
  1. Kesesakan (Interference)
Kesesakan adalah suatu nilai selisih ukuran antara lubang dengan poros, dimana ukuran poros lebih besar daripada ukuran lubang.
  • Kesesakan maksimum adalah selisih ukuran antara lubang terkecil dengan poros terbesar pada suaian sesak.
  • Kesesakan minimum adalah selisih ukuran antara lubang terbesar dengan poros terkecil pada suaian sesak.
Contoh pemberian toleransi pada sebuah lubang dan poros:
a. 30H7                                        b.  40g6
Keterangan:
  1. Suatu lubang denganukuran dasar 30 mm, posisi daerah toleransinya H, dan kualitasnya 7
  2. Suatu poros dengan ukuran dasar 40 mm, posisi daerah toleransinya g, dan kualitasnya 6
1.2  Toleransi Geometrik
Toleransi geometrik adalah toleransi yang membatasi penyimpangan bentuk, posisi tempat, dan penyimpangan putar terhadap suatu elemen geometris.  Toleransi geometrik pada dasarnya memberikan kesempatan untuk memperlebar persyaratan dari toleransi ukuran. Pemakaian toleransi geometrik hanya dianjurkan apabila memang perlu untuk meyakinkan ketepatan komponen menurut fungsinya.
Sebuah toleransi geometrik dari suatu elemen menentukan daerah di mana elemen tersebut harus berada. Maka, sesuai dengan sifat dari daerah yang akan diberi toleransi dan cara memberi ukuran, daerah toleransi dikelompokkan menjadi berikut.
  1. Luas dalam lingkaran (selanjutnya dilambangkan dengan #1)
  2. Luas antara dua lingkaran sepusat (selanjutnya dilambangkan dengan #2)
  3. Luas antara dua garis yang berjarak sama, atau dua garis lurus sejajar (selanjutnya dilambangkan dengan #3)
  4. Ruang dalam bola (selanjutnya dilambangkan dengan #4)
  5. Ruang dalam silinder (selanjutnya dilambangkan dengan #5)
  6. Ruang antara dua silinder bersumbu sama (selanjutnya dilambangkan dengan #6)
  7. Ruang antara dua permukaan berjarak sama atau dua bidang sejajar (selanjutnya dilambangkan dengan #7)
  8. Ruang dalam sebuah kubus (selanjutnya dilambangkan dengan #8)
Berikut ini gambaran mengenai hubungan antara sifat yang diberi  toleransi dan daerah toleransi diberikan dalam suatu tabel.
Daerah Toleransi
#1
#2
#3
#4
#5
#6
#7
#8
Sifat-sifat yang diberi toleransi
Simbol
Kelurusan
Kedataran
Kebulatan
Kesilindrisan
Profil garis
Profil permukaan
Kesejajaran
Ketegaklurusan
Ketirusan
Posisi
Konsentrisitas dan koaksialitas
Kesimetrisan
Putar tunggal
Putar total
Hubungan antara toleransi geometrik dengan toleransi ukuran ada dua macam dibedakan menurut :
  1. Menurut Prinsip Ketidakbergantungan
Definisi Prinsip Ketidakbergantungan adalah,“Tiap persyaratan yang diperinci dalam gambar, seperti misalnya toleransi ukuran dan toleransi bentuk atau posisi harus ditentukan secaa bebas tanpa menghubungkan pada ukuran, toleransi atau sifat manapun kecuali ditentukan oleh suatu hubungan khusus.”
Maka bila tidak ditemukan adanya hubungan antara ukuran dan toleransi bentuk atau posisi, toleransi bentuk atau posisi itu dianggap tidak memiliki hubungan.
  1. Menurut Prinsip Bahan Maksimum
Definisi Prinsip Bahan Maksimum adalah,”Pemberian toleransi yang memperhitungkan ketergantungan timbal balik antara toleransi ukuran dengan toleransi bentuk atau posisi serta adanya tambahan harga toleransi dari bentuk atau posisi pada bagian tertentu yang menyimpang asalkan tidak melanggar batas-batas maksimum dan minimumnya”
Prinsip bahan maksimum mengsumsikan bahwa terdapat hubungan timbal balik antara toleransi ukuran dengan toleransi bentuk atau posisi.  Kondisi bahan maksimum pada sebuah poros adalah ukuran batas terbesar dari poros tersebut.
1.3  Konfigurasi kekasaran permukaan
Konfigurasi permukaan yang mencakup antara lain kekasaran permukaan dan bekas pengerjaan (tekstur), memegaang peranan penting dalam perencanaan suatu elemen mesin, yakni berhubungan dengan gesekan, keausan, pelumasan, tahanan, kelelahan, kerekatan, suaian, dan sebagainya.
Nilai kekasaran rata-rata aritmetik (Ra) telah diklasifikasikan oleh ISO menjadi 12 tingkat kekasaran, daari N1 sampai dengan N12
Kekasaran (Ra)
(µm)
Tingkat Kekasaran
Panjang Sampel
(µm)
50
25
N12
N11
8
12.5
6.3
N10
N9
2.5
3.2
1.6
0.8
0.4
N8
N7
N6
N5
0.8
0.2
0.1
0.05
N4
N3
N2
0.25
0.025
N1
0.08
  1. 2. Jenis jangka sorong dan mikrometer skrup serta aplikasinya
  1. Jangka Sorong (caliper)
Jangka sorong secara khusus menggunakan gerak geser yang presisius untuk pengukuran bagian dalam, bagian luar, dan demi kedalaman atau tingkatan pengukuran.  Kekhususan dari kemampuan geser jangka sorong dapat digunakan untuk mengukur kedalaman dan roda gigi serta mesin yang sedang bergerak.
Beberapa jenis jangka sorong adalah sebagai berikut:
  1. Center Measuring Calipers
    Jangka sorong dengan bentuk kerucut dengan ‘jaws’ yang didesain untuk mengukur jarak di antara pusat dua buah lubang atau rongga.
  1. Gear Tooth Calipers
    Jangka sorong dengan  batang yang dapat diatur didesain untuk mengukur ketebalan dari gigi roda pada batas ‘pitch’.  Batang yang dapat diatur ini menetapkan kedalaman pengukuran pada batas ‘pitch’ atau pada batang tambahan.
  1. Machine Travel Calipers
Sistem pengukuran yang didesain untuk mengukur perubahan posisi dari machine bed. Kepala mikrometer, indikator, jangka sorong terspesialisasi dan pengukuran OEM lainnya digunakan untuk mengindikasikan perjalanan mesin.  Jangka sorong ini khususnya digunakan untuk mengukur mesin yang telah terpasang atau berwujud  produk seperti alat permesinan, mikroskop, dan instrumen lain yang memerlukan dimensi atau kontrol yang presisi.
  1. Nib Jaws Calipers
Jangka sorong ini memudahkan pengukuran segi bagian dalam (inside features), segi bagian luar (outside features), lekukan, lubang atau celah, dan derajat.  Dengan membandingkan dengan jangka sorong lainnya, maka jangka sorong ini dapat dengan mudah dan akurat ditempatkan pada bagian sisi atau celah.
  1. Pocket / Rolling Mill Calipers
    Jangka sorong yang kecil dan biasa digunakan untuk pengukuran dengan tingkat ketelitian yang rendah dan biasanya secara sederhana digunakan untuk mengukur alat yang tak rata untuk demi kecepatan pengukuran barang di lingkungan produksi.
  2. Electronic Calipers
Ciri-ciri:
  • Lightweight, ergonomic design
  • Large easy-to-read LCD 32 in. high
  • Inch/Millimeter conversion
  • Zero at any position
  • Automatic shut-off after 5 minutes of nonuse
  • Last measuring position retained when shut off
  • Easy access to the single
  • Hardened stainless steel body for long life
  • Integrated depth rod on all sizes
  • Fine adjustment thumb wheel
  • Lock screw to hold the slide in position
  • Resolution is 0.0005 in. (0.01mm)
  • Linear accuracy meets DIN862
  1. Mikrometer sekrup (micrometer)
Mikrometer adalah alat ukur yang dapat melihat dan mengukur benda dengan satuan ukur yang memiliki 0.01 mm.
Satu mikrometer adalah secara luas digunakan alat di dalam teknik mesin electro untuk mengukur ketebalan secara tepat dari blok-blok, luar dan garis tengah dari kerendahan dan batang-batang slot. Mikrometer ini banyak dipakai dalam metrology, studi dari pengukuran,
Mikrometer memiliki 3 jenis umum pengelompokan yang didasarkan pada aplikasi berikut :
  • Mikrometer Luar
Mikrometer luar digunakan untuk ukuran memasang kawat, lapisan-lapisan, blok-blok dan batang-batang
  • Mikrometer dalam
Mikrometer dalam digunakan untuk menguukur garis tengah dari lubang suatu benda
  • Mikrometer kedalaman
Mikrometer kedalaman digunakan untuk mengukur kerendahan dari langkah-langkah dan slot-slot
  • Mikrometer lubang
Mikrometer lubang secara khusus memliki tig kepala landasan yang digunakan untuk mengukur diametr dalam.
  • Mikrometer pipa
Mikrometer pipa untuk mengukur ketebalan dari pipa
Berikut contoh beberapa jenis mikrometer.
  1. Braille-Reading Micrometer
Mikrometer yang cukup popular dimana dapat digunakan oleh orang-orang yang tunanetra karena memiliki sistem penunjukan skala berupa huruf Braille.  Mikrometer ini tidak dijual bebas dan hanya di gunakan dalam dunia pedidikan demi perluasan wawasan kaum tunanetra.
3. Ukuran-ukuran blok ukur
Blok ukur yang biasanya ada di Laboratorium CAD CAM berjumlah 38 dan ukuran-ukurannya adalah sbb. {semua ukuran dalam milimeter (mm)}
1, 1.005, 1.01, 1.02, 1.03, 1.04, 1.05, 1.06, 1.07, 1.08, 1.09, 1.1, 1.2, 1.3, 1.4, 1.5, 1.6, 1.7, 1.8, 1.9, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 20, 30, 40, 50, 60, 70, 80, 90, 100.

Sumber : gregoriusagung.wordpress.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar